Monday, February 28, 2011
Labels: Queen St West, Toronto
Labels: suzuki swift
5300 miles - car
Make
BMW
Model
X1
Condition
used
Year
2009
BMW X1 SE 4x4 Diesel 5 door 2009, 59 reg, 5300 miles, finished in Black Sapphire,
Bristol, South West England, UK,Anthracite/Red Median cloth, Comfort package, DAB digital
radio, Leather interior, Met...
Source: compucars.co.uk/1192048
Location: Laurel Court, Bristol, BS10 7TU
Labels: BMW News
4670 miles - car
Make
BMW
Model
X1
Condition
used
Year
2009
BMW X1 SE Automatic 4x4 Diesel 5 door 2009, 59 reg, 4670 miles, finished in Black
Sapphire, Hertfordshire, South East England, UK,Anthracite/Red Median cloth, Automatic
Gearbox, Comfort package, DAB d...
Source: compucars.co.uk/1193150
Location: Leagrave Road, Luton, Hertfordshire, LU3 1RJ
Labels: BMW News
Second Hand BMW X1 SE Automatic Diesel Cars For Sale Prices Under $40000
0 comments Posted by car at 8:22 AM3157 miles - car
Make
BMW
Model
X1
Condition
used
Year
2009
BMW X1 SE Automatic 4x4 Diesel 5 door 2009, R reg, 3157 miles, finished in Marrakesh
Brown, Durham, North East England, UK,Beige Nevada leather, CD changer, Cruise control
with brake function, Elec Fr...
Source: compucars.co.uk/1181908
Location: Broomside Park, Durham, DH1 1HP
Labels: BMW News
1001 miles - car
BMW X1 SE Automatic 4x4 Diesel 5 door 2010, 10 reg, 1001 miles, finished in Deep Sea Blue, Gloucestershire, South West England, UK,Oyster Nevada leather with yellow/black, Automatic Gearbox, Bluetooth...
Source: compucars.co.uk/1182800
Location: Tewkesbury Road, Cheltenham, Gloucestershire, GL51 9SG
Labels: BMW News
USED BMW X1 SE Automatic Diesel Cars For Sale Prices Under $40000
0 comments Posted by car at 8:14 AM4077 miles - car
BMW X1 SE Automatic 4x4 Diesel 5 door 2009, 59 reg, 4077 miles, finished in Titanium Silver, Hampshire, South East England, UK,Black Nevada leather, Automatic Gearbox, Bluetooth phone prep, Comfort pa...
Source: compucars.co.uk/1170638
Location: 56 High Street, Hook, Hampshire, RG29 1HW
Labels: BMW News
Have you ever wanted to record everything you see? What about making a video clip of something interesting that just happened unexpectedly? What about instantly sharing the video with the world by automatically posting to YouTube, Facebook, or Twitter through your cell phone? With the Looxcie LX1 Wearable Bluetooth Camcorder, you can!The Looxcie LX1 attaches to your ear, just like a Bluetooth
Labels: gadgets
Lego Mac Daniele Procida could not bear to see a dead Mac thrown away - so he reconstructed it using Lego bricks pinched from his sons. Rather than bin the Powerbook laptop, he refurbished it using hundreds of colourful pieces, set on mottled artificial green grass. It was finally sold at eBay for more than £87.92United Airlines PC One of the most creative case mods we've seen, "UAL737" was
Labels: gadgets
If you have enough room in your dashboard, then you might consider adding on the new NaviSurfer. The NaviSurfer II is a portable computer that you can incorporate in your car. It’s as big as two car radios combined, but with good features to boot.The new NaviSurfer II UBU-3G has a 7 inch touchscreen display, 250 GB hard drive and 2GB DDR2 RAM. VIC Ltd. integrated it with Ubuntu 10.10 as its
Labels: gadgets
Angry Farm a.k.a Angry Birds for Blackberry — Download and Price
0 comments Posted by car at 7:33 AMGreat news for all Blackberry lovers who cannot play Angry Birds! The BlackBerry App World has recently released its very own “Angry Farm”! Released last February 25, Angry Farm is Blackberry’s own version of the ever popular AndroidAngry Birds. The game is developed by Smarter Apps and features a similar gameplay. In Angry Farm, the animals are bound to clear the farm from the marauding army of
Labels: gadgets
For men and women who are constantly looking for ways to fight hair loss here’s a nifty gadget called iGrow. Let’s face it, nobody wants to become bald. However, hair transplant procedure is quite hefty for most people nowadays that they resort to alternative systems. There are various solutions available in the market which claims to reverse (or reduce) hair follicles from falling-off. Examples
Labels: gadgets
sumber : http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/misteri-gempa-yogya-2-tahun-silam.html
Labels: Dunia aneh
http://situslakalaka.blogspot.com/2011/02/biadab-kedok-amerika-dibalik-tragedi.html
Labels: Berita unik
Wanita lajang ini menjadi guru anak Orang Rimba bergabung dengan kelompok aktivis
LSM Lingkungan Warung Informasi (WARSI). Dia sudah bergabung sejak 2009 silam, setelah setahun sebelumnya menggondol sarjana antropolog. Karlin, begitu sapaan akrabnya, memang tipe wanita yang suka petualang. Dia rela meninggalkan jauh keluarganya di Yogyakarta. Pilihannya ingin mengabdikan kemampuannya untuk anak Orang Rimba, suatu kelompok masyarakat pedalaman di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) nan jauh dari hingar bingarnya hidup di perkotaan.
"Ketika awalnya memilih pekerjaan seperti ini, sempat ada teguran dari orangtua. Ya mungkin semua orang juga berpikiran ingin hidup dan bekerja di tempat yang bersih, tidak seperti saya hidup di tengah hutan belantara," kata Karlin dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Tapi yang namanya hidup, merupakan pilihan dan kesenangan. Karlin bisa meyakinkan
pada keluarganya, bahwa alternatif yang dipilihnya sebagai bentuk tantangan tersendiri dalam hidupnya. Hatinya terpanggil ingin mengabdi tanpa pamrih pada anak Orang Rimba ini, ketikanya di bangku kuliah sempat melihat sebuah iklan di TV. Di mana sosok wanita tangguh yang dikenal dengan nama Butet -kala itu bekerja di Warsi- menjadi guru anak Rimba.
Dari sana, Karlin yang juga hobi panjat gunung ini merasa terpanggil. Dia ingin setelah meraih sarjana, kelak bisa bergabung bersama Warsi. Kelompok aktivis Warsi sendiri sejak tahun 1998 silam sudah membuat kelompok belajar alternatif untuk anak-anak Rimba itu.
Kebetulan ketika itu Warsi membuka lowongan buat tenaga pengajar bagi anak Orang Rimba. Setelah bergabung, tahap awal Karlin harus beradaptasi dengan situasi dan suasana di lingkungan hutan belantara itu. Untuk menempuh jalur ke kawasan hutan, cewek bertubuh mungil ini, harus berjalan kaki menelusuri perbukitan. Di kawasan penyanggah TNBD, memang disana ada Posko Warsi. Dari sana, Karin harus beranjak kembali menuju perkampungan Orang Rimba. Paling dekat dari Posko Warsi, dia berjalan minimal satu jam. Namun demikian masih ada kelompok Orang Rimba lainnya yang jauh di tengah kawasan hutan yang harus ditempuh berjalan kaki selama 9 jam.
"Kita tidur di Posko Warsi yang ada di pinggir taman. Orang Rimba baik-baik, bila mereka berhasil berburu, saya pasti diberi dagingnya," kata Karlin.
Awalnya, Karlin tidak membayangkan kondisi Orang Rimba yang sesungguhnya. Fakta di
lapangan, ketika pertama kali menginjakkan kaki di pemukiman Orang Rimba, dia terkejut ternyata masih ada rumah beratapkan terpal tanpa dinding. Kaum wanitanya hanya mengenakan kemben dan masih banyak anak-anak tanpa busana.
"Walau sudah banyak baca buku tentang suku-suku di Indonesia, namun masih sulit dipercaya kalau zaman sekarang masih ada komunitas marginal seperti Orang Rimba," kata Karlin yang sebelum masuk UGM merupakan tamatan dari SMK Cipta Karya, Medan
itu.
Tidak terlalu sulit memang baginya beradaptasi dengan lingkungan Orang Rimba. Ini dimungkinkan, karena aktivitas Warsi selama ini sudah cukup dekat dengan masyarakat
Rimba. Sehingga dengan membawa nama Warsi, kelompok masyarakat Rimba bisa menerima dengan terbuka.
"Senangnya mereka selalu terbuka dengan saya, mungkin karena mereka sudah percaya
sama Warsi, jadi begitu saya masuk boleh dikata tidak ada halangan yang berarti dalam bergaul dengan mereka," lanjut gadis asal Yogyakarta ini.
Tugas mengajar menulis dan berhitung dijalankannya dengan senang hati. Ada sekitar 30-an anak Rimba yang membutuhkan tegananya. Dari jumlah itu, mereka tidak satu lokasi. Mereka terdiri dari kelompok yang berbeda dan lokasi yang berbeda.
"Kebetulan anak-anak rimba sangat cepat menangkap, dan mereka sangat antusias setiap kali belajar," ujar Karlin.
Proses belajarnya, Karlin harus berdiam diri selama dua pekan di dalam hutan dua pekan lainnya beristirahat di Kota Jambi. Papan tulis dan kapur serta sejumlah buku, pena dan pensil selalu menyertainya, dalam setiap kunjungan ke komunitas Orang Rimba.
"Kalau kertasnya habis, ya kami pakai apa yang bisa untuk ditulis, kadang pakai kertas bekas bungkus rokok juga pernah," sebutnya.
Proses belajarnya pun tidak sama dengan dunia pendidikan normal yang memiliki ruangan kelas yang bagus. Anak-anak Orang Rimba ini belajar di alam terbuka. Mereka duduk bersama di bawah pohon rindang, kadangkala mereka belajar di tepi sungai. Tidak ada juga jam pelajaran sebagaimana umumnya. Perlu kesabaran ekstra agar dapat
mengumpulkan anak-anak Rimba itu.
"Kapan mereka kumpul, baru kita belajar. Jadi bisa saja belajarnya pagi, siang atau sore. Kalau malam jelas tidak bisa, karena tidak ada listrik," kata Karlin.
Dalam bertugas, tidak hanya sekadar mengajar baca dan tulis saja. Lembaga tempat dia bekerja juga melakukan advokasi untuk pendidikan anak-anak Orang Rimba. Sebagaimana misi Warsi yang juga menghubungkan Orang Rimba dengan jalur pendidikan formal, terutama untuk Orang Rimba yang berada dekat dengan fasilitas pendidikan.
"Ada juga Orang Rimba yang sudah dekat dengan pemukiman, seperti Orang Rimba di Desa Kedudung muda, mereka sekitar 2 jam perjalanan keluar rimba sudah ketemu sekolah formal. Untuk anak-anak di kelompok ini, kami usahakan mereka untuk bisa mengikuti pendidikan sekolah formal," jelas wanita berkulit kuning langsat ini.
Bagi anak-anak yang dekat dengan sekolah formal ini, rata-rata mereka telah mengikuti sekolah alternatif yang diselenggarakan Warsi. Mereka sudah bisa membaca, menulis dan berhitung serta sedikit pengetahuan umum. Kemudian mereka didaftarkan ke sekolah terdekat untuk mengikuti sekolah kelas jauh.
"Mereka kita daftarkan di sekolah formal, walau bukan langsung sekolah setiap
harinya, namun diatur jadwalnya dengan guru sekolah bersangkutan. Kemudian dipilih
tempat untuk pertemuan, biasanya dilakukan di kantor lapangan kita," tambah Karlin.
Hasilnya lumayan, dalam beberapa tahun ini anak-anak rimba sudah ada yang mengikuti
ujian persamaan UAN. "Walau belum terlalu banyak, tapi tahun kemarin sudah ada 3 orang yang lulus UN, namun sayang mereka belum lanjut ke jenjang berikutnya, lagi-lagi terkedala jarak yang jauh dengan SMP terdekat," kata Karlin.
Tidak hanya itu, sebaran Orang Rimba yang cukup luas, yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu di TNBD, selatan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dan sepanjang jalan lintas Sumatera mulai dari batas Jambi-Sumatera Selatan sampai Batas Jambi-Sumbar. Di beberapa tempat di Jalan Lintas, Warsi juga mengadvokasikan pendidikan formal untuk anak-anak rimba. Selain langsung menghubungkan dengan pihak sekolah, staf pendidikan juga melakukan advokasi ke pemerintah.
"Bagaimana pun pendidikan hak semua orang, dan negaralah yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut, kami dari Warsi mendorong supaya negara lebih tanggap dan lebih berkomitmen untuk pendidikan Orang Rimba," ucap Karlin.
Apalagi sebagian besar Orang Rimba di jalan lintas sudah berintegrasi dengan kelompok masyarakat Melayu maupun masyarakat transmigrasi. "Sarana pendidikan sebenarnya sudah sangat dekat dengan mereka, hanya stigma yang dilekatkan kelompok masyarakat lain pada Orang Rimba seringkali menyebabkan mereka tidak diterima bersekolah di sekolah formal. Ini yang terus kami upayakan supaya negara dapat mengambil peran untuk memenuhi hak-hak masyarakat adat seperti halnya Orang Rimba," harap Karlin.
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/02/28/105801/1580963/608/karlina-sang-guru-anak-anak-orang-rimba?nd991107608
Labels: Dunia informasi
Jayapura - Lagi-lagi aksi anggota polisi di Papua mencoreng korps Polri. Setelah pekan lalu, 4 oknum polisi menggauli seorang ABG berumur 15 tahun, kali ini lagi-lagi ada empat oknum polisi yang bertindak tidak senonoh. Mereka memaksa seorang tahanan wanita melakukan oral seks.
Sebut saja Bunga, sang wanita itu. Dia ditangkap dan ditahan polisi sejak November 2010 karena kasus perjudian. Bunga yang tidak berdaya di tahanan itu telah mendapat perlakuan tak terpuji dari tiga oknum polisi bejat itu pada bulan November 2010, tak lama setelah masuk tahanan.
Namun, kasus ini baru terendus pers, usai Bunga dipindahkan ke sel Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura.
Kapolda Papua Irjen Bekto Suprapto saat dikonfirmasi pers, Senin (28/2/2011) membenarkan perilaku memalukan bawahannya itu. Bekto menuturkan, tindakan ketiga oknum itu sungguh sangat memalukan dan mencoreng institusi. "Tindakan mereka sangat biadab dan memalukan," tegas dia.
Menurut Bekto, ketiga pelaku sudah mengakui perbuatan tercela tersebut. "Selain ketiga oknum itu sudah mengakui perbuatannya, korban juga sudah mengaku," aku dia.
Kapolda juga mengatakan bahwa ketiga pelaku sudah diberi sanksi. Namun, sayangnya, ketiga pelaku ini hanya diganjar hukuman disiplin.
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/02/28/192725/1581586/10/keterlaluan-tahanan-wanita-dipaksa-oral-seks-3-oknum-polisi?nd991103605
Labels: Berita unik
Barang boleh bekas, yang penting idenya baru. Salah satu contohnya wadah CD dari plat nomor bekas ini. Penasaran? Lihat, yuk!
Setiap wadah CD ini terbuat dari dua buah plat nomor bekas. Masing-masing dibuat membentuk huruf "L" dan "V". Kalau plat nomor bengkok-bengkok sedikit, luiruskan dulu sebelum di bentuk. Kemudian keduanya disatukan, seperti di foto, menggunakan sekrup dan baut kecil. Supaya tampil baru, cat ulang si plat nomor bekas. Jadilah wadah CD yang unik. Memajangnya pun membuat bangga, karena kita bisa membuat sesuatu yang baru dari "sampah". @ Reza Muzay Blog
Ide-ide kreatif seperti ini patut diacungi jempol. Pasalnya, membantu mengurangi volume sampah. Beberapa tahun ke depan kreatifitas seperti ini pasti akan mendapat banyak sekali apresiasi. Mengingat kampanye ramah lingkungan semakin gencar dilakukan. Nah, kita mulai yuk dari sekarang. Kalau lihat sampah, jangan langsung berpikir untuk membuangnya. Siapa tahu masih bisa dimanfaatkan. Wadah CD ini bisa jadi salah satu inspirasi, kan?
Sumber : http://dekorasirumahkita.blogspot.com/
Barang boleh bekas, yang penting idenya baru. Salah satu contohnya wadah CD dari plat nomor bekas ini. Penasaran? Lihat, yuk!
Setiap wadah CD ini terbuat dari dua buah plat nomor bekas. Masing-masing dibuat membentuk huruf "L" dan "V". Kalau plat nomor bengkok-bengkok sedikit, luiruskan dulu sebelum di bentuk. Kemudian keduanya disatukan, seperti di foto, menggunakan sekrup dan baut kecil. Supaya tampil baru, cat ulang si plat nomor bekas. Jadilah wadah CD yang unik. Memajangnya pun membuat bangga, karena kita bisa membuat sesuatu yang baru dari "sampah". @ Reza Muzay Blog
Ide-ide kreatif seperti ini patut diacungi jempol. Pasalnya, membantu mengurangi volume sampah. Beberapa tahun ke depan kreatifitas seperti ini pasti akan mendapat banyak sekali apresiasi. Mengingat kampanye ramah lingkungan semakin gencar dilakukan. Nah, kita mulai yuk dari sekarang. Kalau lihat sampah, jangan langsung berpikir untuk membuangnya. Siapa tahu masih bisa dimanfaatkan. Wadah CD ini bisa jadi salah satu inspirasi, kan?
Sumber : http://dekorasirumahkita.blogspot.com/