Saturday, February 5, 2011
Puluhan   pelajar setingkat SD di Madrasah  Ibtidaiyah Matholibul Ulum,  Desa   Kedungsari, Kecamatan Gebog,  Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,    mempraktikkan pembuatan crop circle atau  lingkaran tanaman dengan pola    unik di lahan kosong desa setempat.  Guru Matematika dan IPA kelas VI  MI   Matholibul Ulum, Anshori, di  Kudus, mengatakan, desain crop circle  yang   muncul tiba-tiba di Sleman  dan Bantul, DI Yogyakarta, belum  lama ini   menjadi inspirasi  memraktikkan ilmu bangun yang selama ini  diajarkan di   sekolah.
“Selama   di kelas siswa hanya mendapatkan  teori, sedangkan di lahan  kosong  itu  siswa diajak mempraktikkan teori  yang mereka terima  sebelumnya,”   ujarnya. Sebanyak 30 siswa kelas VI  yang  dilibatkan menggunakan alat   dan media yang relatif sederhana.  Alat yang  digunakan adalah tali   rafia, pasak bambu, dan kelompen dari  papan. 
Ia   menjelaskan, teknik pembuatannya, para siswa diminta membuat    lingkaran  geometris yang terdiri atas lingkaran berdiameter 4 meter—di    dalamnya  terdapat dua segitiga yang membentuk bintang—dengan   merobohkan  ilalang  hingga terlihat bentuk yang diinginkan. Praktik   puluhan siswa  tersebut  tak membuahkan hasil yang memuaskan karena   lahan yang digunakan  hanya  ditumbuhi ilalang dan bukan padi. Meski   demikian, dia berharap  praktik  lapangan tersebut mampu membuat siswa   memahami ilmu bangun  dengan  berbagai bentuk geometris. 
Selain   itu, katanya,  para siswa mampu memahami fenomena crop circle  yang   santer diisukan  buatan makhluk luar angkasa yang mengendarai    unidentified flying  object (UFO). “Secara ilmiah crop circle bisa  dibuat   oleh manusia  dengan menerapkan ilmu bangun. Mudah-mudahan  praktik ini   juga bisa  mengajak siswa untuk berpikir rasional terhadap  segala bentuk   bangun  yang ada,” ungkapnya.  
0 Comments:
				Subscribe to:
				
Post Comments (Atom)