Showing posts with label Alam kita. Show all posts
Showing posts with label Alam kita. Show all posts

Sunday, April 10, 2011

Sebagai sebuah percampuran antara benua yang besar dan ekspansif dengan negara-negara kepulauan, Asia adalah lanskap geologis yang dinamis.

Ditambah lagi adanya aktivitas vulkanik di Kepulauan Pasifik. Hasilnya adalah tempat yang fantastis bagi para pejalan dan pendaki.

Kawasan ini memiliki banyak pemandangan indah, dari pantai-pantai yang hangat, hutan tropis, hingga pegunungan bersalju. Kali ini, kami menyoroti jalur pendakian yang mendekatkan Anda pada alam. Dan inilah daftar enam jalur pendakian terbaik di Asia.

Jalur Pantai Abel Tasman, Selandia Baru



Kredit foto - patleahy

Selandia Baru mungkin adalah salah satu negara terbaik di dunia untuk pendakian, sehingga akan salah besar jika saya tidak memasukkannya ke daftar ini. Meski ini pilihan yang sulit dan setiap orang punya opini pribadi, saya tetap pada pilihan favorit saya di Abel Tasman.

Berputar-putar sepanjang pesisir barat laut pulau Tasmania, Anda akan mendapatkan rute yang lumayan datar dan terus-menerus memberi Anda pemandangan laut. Tetapi, Anda tetap bisa menjelajahi flora dan fauna di sekitar situ. Menyeberangi sungai laut dan aliran air akan membuat perjalanan semakin seru, tapi sisakanlah waktu untuk duduk bersantai di beberapa pantai yang nyaris kosong dan masih bersih di sepanjang jalan.

Wilson Trail, Hong Kong



Kredit foto - yunmeng

Tak jauh dari kumpulan lampu neon dan asap polusi Hong Kong, ada jalur pendakian yang menarik. (Siapkan saja masker wajah jika Anda sensitif terhadap polusi). Anda bisa berjalan menuju New Territories untuk jalur pejalan kaki yang panjang dan berpemandangan indah, tapi Anda juga bisa menemukan jalur pendakian di Pulau Hong Kong.

Pilihan populer adalah Wilson Trail, jalur sepanjang 87 km dari Stanley di pulau sampai ke Nam Chung di Semenanjung Kowloon. Jalur ini akan melelahkan, tapi pemandangan yang akan Anda dapati dari puncak-puncak di sepanjang rute ini akan sebanding dengan usaha Anda.

Tebing Harimau Melompat, Cina



Kredit foto - hectorgarcia

Jika Anda menginginkan sebuah petualangan Cina yang luar biasa, maka pergilah ke Tebing Harimau Melompat. Di sana, Anda bisa mendaki sambil melihat lanskap menarik di salah satu tebing sungai terdalam di dunia. Dengan panjang 15 km, tebing ini diberi nama "Harimau Melompat" karena seekor harimau legendaris pernah melompat dari pinggir tebing untuk menyelamatkan diri dari seorang pemburu. Tetap saja, ini bukan lompatan yang mudah, karena pada jarak terdekatnya, lebar antartebing adalah 25 meter.

Jalur yang dinamai High Road ini agak sempit, tapi tetap terjaga dan memiliki beberapa perhentian akomodasi. Anda juga bisa berjalan lebih dekat ke sungai sehingga bisa merasakan kedalaman lembah tebing dan melihat air, tapi kadang jalur ini bisa tidak stabil dan kurang aman. Jalur tebing tidak aman untuk pendakian sepanjang hujan di musim panas.

Overland Track, Australia



Kredit foto - rickmccharles

Terletak di kawasan sepanjang 65 km di Australia yang paling indah, Overland Track di Tasmania adalah tempat yang harus Anda kunjungi jika berada di pulau ini. Dari Gunung Cradle sampai Danau St Clair terhampar keajaiban alam, dan di sepanjang jalan Anda bisa melihat beberapa gunung tertinggi di Tasmania dan air terjun indah. Jalur ini juga sangat cocok untuk melihat ekosistem unik di pulau ini. Cukup menantang tapi sepadan jika dibandingkan dengan jalur-jalur serupa di kawasan ini. Pastikan Anda meminta izin sebelumnya dan jagalah kebersihan.

Pegunungan Pamir, Tajikistan



Kredit foto - acordova

Tajikistan tampaknya mulai jadi tujuan populer, tapi masih sulit dicapai. Percaya atau tidak, Pegunungan Pamir yang menawan dan masih perawan ini menawarkan jalur pendakian dan jalan kaki yang sesuai untuk semua tingkat kebugaran. Anda membutuhkan izin (yang tidak mahal) untuk mengakses jalur-jalur ini. Mengingat jalurnya cukup terpencil, pastikan Anda membawa semua peralatan yang dibutuhkan dan persiapkan diri dengan cara-cara keselamatan di pegunungan. Gharm Chasma dan Julandee adalah titik-titik awal yang bagus untuk menjelajahi daerah ini. Jangan lupa membawa kamera!

Gunung Fuji, Jepang



Kredit foto - molas

Ada ungkapan seperti ini, "Anda bijak jika sekali mendaki Gunung Fuji, tapi bodoh jika mendakinya dua kali." Terletak sangat dekat dengan Tokyo, Gunung Fuji terlihat sangat besar dan sulit, tapi pendaki dari berbagai usia dan tingkat pengalaman sudah mendakinya tanpa kesulitan. Waktu terbaik pendakian adalah Juli-Agustus, cuacanya paling baik dan kebanyakan saljunya sudah meleleh.

Meski begitu, rutenya masih akan cukup berlumpur, jadi sepatu yang bagus harus disiapkan. Melihat matahari terbit di puncak Gunung Fuji adalah pengalaman yang surealis, tak banyak yang bisa membandinginya. Untuk melakukan ini, Anda harus mulai mendaki sejak siang, sehari sebelumnya. Lalu menginaplah di pondok-pondok yang tersedia di sepanjang jalan. Ini adalah pilihan populer; ada banyak pondok yang bisa Anda inapi dan sistemnya sangat mendukung turis. Hanya ingat, setelah Anda selesai, masih ada beberapa jam transportasi sebelum Anda kembali ke akomodasi (jika menginap di Tokyo). Dan itu berarti perjalanan panjang.

Dan jangan ketinggalan...


Anda harus selalu melakukan riset tempat-tempat tujuan Anda, kebutuhan akomodasi serta peralatan, dan tingkat kebugaran sebelum Anda berangkat.

Selamat berjalan-jalan!

sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/83-enam-jalur-pendakian-terbaik-di-asia

Jauh di pedalaman Kalimantan Timur sana, terbentanglah Danau Labuan Cermin. Danau bening ini istimewa karena memiliki laut di dasarnya. Laut di dasar danau? Benar, danau ini memiliki aliran air asin yang hanya ada di bagian bawah danau.


Labuan Cermin terletak di Kecamatan Biduk-biduk, Kalimantan Timur. Jika dilihat di peta, letaknya tepat di punggung hidung Kalimantan. Tempat ini bisa ditempuh dalam tiga jam perjalanan laut dari Derawan.

Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan.

Belum ada yang melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri.

Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.


The Nature Conservancy/Rudyantoi

Saat saya kesana, kebetulan lapisan air tawar sedang tipis. Awak kapal menyelam dan sempat mencicipi air asin di kedalaman sekitar dua meter. Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air asin bisa berubah sesuai dengan pasang-surut air laut.

Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Sambil berenang kami disuguhi musik hutan — suara burung dan serangga. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin: airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.


The Nature Conservancy/Rudyanto

Untuk menuju tempat ini kami harus menumpang sampan nelayan dan melewati perjalanan selama 15 menit, menembus semak bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar seperti monyet, bekantan, berang-berang dan beruang madu.

Karena jaraknya cukup jauh dari kota, jarang atau hampir tidak ada turis yang berkunjung ke sini. Tempat ini hanya dikenal oleh orang-orang lokal dari sekitar daerah itu. Fasilitas dan prasarana pun masih seadanya. Tempat kami menginap adalah sebuah Pusat Informasi Nelayan (PIN) binaan The Nature Conservancy, lembaga pegiat pelestarian lingkungan yang mengundang saya mengunjungi tempat ini.

PIN berbentuk rumah panggung di tepi muara sebuah sungai, hanya beberapa ratus meter dari laut. Rumah itu punya semacam dermaga kecil tempat menambatkan perahu. Sungai di depan PIN berair payau. Kadar keasinannya tergantung pada pasang-surut air laut. Ketika laut surut, sungai berubah menjadi sangat jernih sehingga dasarnya dapat dilihat dengan jelas.



Dari beranda kita bisa melihat ikan berseliweran. Ardi, anak nelayan yang suka bermain di PIN menjelaskan pada kami jenis-jenis ikan itu. Ada ikan yang banyak durinya, ada ikan yang menyengat dan ikan yang bertubuh pipih panjang. Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan.

Hari mulai gelap saat beberapa nelayan berangkat melaut. Adapun kami menghabiskan malam dengan minum kopi di beranda dan menatap air sungai dan bulan nyaris purnama. Suasana damai yang tak bisa ditemui di kota.

sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/67-danau-dua-rasa

Pantai Kuta dipenuhi tumpukan sampah. Ribuan ton sampah terus menyerbu pantai. Wisatawan asing pun mengeluhkan pantai Kuta yang kotor oleh sampah.



A. Berikut Foto Foto Pantai Kuta Tumpukan Sampah


1. Tumpukan sampah berserakan di sepanjang Pantai Kuta.


Pantai Kuta Penuh Sampah

2. Wisatawan asing keluhkan Pantai Kuta yang kotor dan penuh sampah.
Pantai Kuta Penuh Sampah

3. Wisatawan tetap menikmati pantai di tengah tumpukan sampah.
Pantai Kuta Penuh Sampah

4. Ribuan ton sampah menyerbu Pantai Kuta sejak Desember 2010 hingga April 2011.
Pantai Kuta Penuh Sampah

5. Petugas dan pedagang membersihkan sampah di pantai setiap hari.
Pantai Kuta Penuh Sampah


B. Berikut Artikel Majalah Time Tentang Bali


1. Time Sebut Bali 'Pulau Neraka', Ketua Bali Tourism Board Tersinggung



Pantai Kuta Penuh Sampah
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Ngurah Wijaya mengaku tersinggung atas pemberitaan majalah Time yang menyebut Bali sebagai 'Pulau Neraka'. Ia mengatakan, pemberitaan itu juga tidak memenuhi unsur jurnalistik.



"Tulisan itu membuat kita tersinggung dan jengah. Mari kita bersama-sama menjaga Bali ini tetap menjadi tujuan wisata dunia," katanya. Ia mengaku sekitar dua tahun lalu, kalangan pariwisata Bali sudah menyampaikan permasalahan seperti sampah dan kemacetan sebagaimana ditulis Andrew kepada Gubernur Made Mangku Pastika.



"Gubernur sendiri sudah mengambil langkah. Tetapi memang butuh waktu untuk menyelesaikan hal itu," ucap Ngurah Wijaya. Kendati begitu, Ngurah Wijaya mengaku optimis pemberitaan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap industri pariwisata Bali.



"Kami tidak terlalu khawatir terhadap pemberitaan tersebut. Tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pariwisata Bali," ujarnya.

Peta Bali
Untuk diketahui, Majalah Times membuat laporan khusus mengenai liburan di Bali yang ditulis oleh Andrew Marshall. Dalam laporan berjudul "Holidays in Hell: Bali?s Ongoing Woes" tersebut, Andrew menulis bahwa anda akan merasa seperti di neraka jika pergi berlibur di Bali.




Karena, selain sampah membludak di Pantai Kuta, Andrew juga menyebut limbah sudah mencemari pantai di Bali. Selain itu juga kemacetan juga terjadi dimana-mana. Bahkan, kemacetan yang terjadi di Bali sudah seperti kemacetan yang terjadi di ibu kota negara itu, Jakarta.



Ia juga menulis bahwa Surat Edaran (SE) Gubernur Made Mangku Pastika terkait moratorium pembangunan pariwisata di Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar tidak pernah dilaksanakan.



source http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/04/05/lj6jdc-time-sebut-bali-pulau-neraka-ketua-bali-tourism-board-tersinggung


2. Disebut 'Pulau Neraka' Oleh Majalah Time, Pemprov Bali Meradang (Bagian 1)


Pemerintah Provinsi Bali menyesalkan pemberitaan Majalah Times edisi 1 April 2011 yang menulis bahwa "liburan di Bali ibarat berlibur di neraka (holidays in hell)", kata Kepala Biro Humas dan Protokol Bali Putu Suardhika.

tampilan artikel yang menyebut bali pulau sampah oleh majalah time


"Pemberitaan tersebut melecehkan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Bali tetap pulau surga yang aman untuk dikunjungi. Tidak benar berlibur di Bali seperti di neraka," katanya di Denpasar, Selasa.



Suardhika mengakui jika persoalan sampah sebagaimana ditulis majalah bulanan tersebut memang menyisakan persoalan bagi pariwisata Bali. Hanya saja, ia menyesalkan pemberitaan tersebut hanya menohok pada wilayah Bali bagian selatan, khususnya Kuta.



"Bali ini bukan hanya Kuta dan Nusa Dua. Bali ini luas, meski wisatawan mancanegara lebih mengenal kedua wilayah tersebut. Tetapi, persoalan sampah sebagaimana disebutkan itu, sedang dalam tahap penanganan serius Pemprov Bali," kata Suardhika, yang mengaku apa yang dikatakannya merupakan statemen Gubernur Bali Mangku Pastika.



Dalam kerangka itu, kata Suardhika, Pemprov Bali sudah mendeklarasikan "Bali Clean and Green" untuk menuju "Bali Green Province". Ia mengatakan, ada tiga hal pokok dalam program itu yaitu, "green cultural, green economic serta clean and green.



Berkaitan dengan pemberitaan oleh majalah terbitan Amerika tersebut, Suardhika juga menampik persoalan kemacetan yang terjadi di Kuta disamakan dengan Jakarta. Pemprov Bali, kata dia, selama ini tidak pernah tinggal diam dan terus mencarikan solusi atas hal itu.



"Contohnya seperti pembangunan jalan 'underpass' (bawah tanah) di simpang Dewa Ruci, dan jalan di atas perairan (JDP) yang menghubungkan Suwung (Denpasar) menuju Nusa Dua (Badung)," katanya.


Selain itu, Pemprov Bali juga merencanakan pembangunan kereta lambat (trem) yang akan menghubungkan seluruh Bali.


source http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/04/05/lj69mn-disebut-pulau-neraka-oleh-majalah-time-pemprov-bali-meradang-bagian-1


3. Inilah Artikel yang Menyebut Bali Sebagai 'Pulau Neraka' (Bagian 2)
Pantai Kuta Penuh Sampah
Inilah artikel di majalah Time yang membuat Pemprov Bali meradang. Judul artikel itu, 'Holidays in Hell: Bali Ongoing Woes'. Artikel ditulis oleh Andrew Marshall.



Dalam tulisannya, Andrew membahas sejumlah masalah yang melilit Pulau Bali. Pulau yang menurut dia masih menjadi tujuan wisata internasional, bahkan dianggap negara lain di Indonesia.



Namun, Andrew menilai, infrastruktur pulau kurang cepat mengantisipasi perubahan pariwisata Bali. Andrew membuka tulisannya dengan kotornya pantai Kuta, salah satu lokasi wisata paling ramai di Bali.




Musim hujan yang cukup deras di Bali membuat sungai meluap. Alhasil sampah-sampah yang ada di sungai terbawa ke laut. Termasuk kotoran manusia. Sampah-sampah itu lantas berakhir di Pantai Kuta.



Ini membuat awal Maret lalu otoritas Pantai Kuta melarang turis berenang di pantai tersebut lebih dari 30 menit. Khawatir terkena infeksi kulit. Selain masalah polusi di pantai, lanjut Marshall, Bali juga mengalami problem kekurangan air, listrik mati hidup, sampah yang berserakan, drainase, hingga kemacetan serta kriminalitas.



Marshall menyandingkan kemacetan di Bali menyerupai di Jakarta. Sementara soal kriminalitas yang menyasar ke turis asing, sejak Januari lalu Polda Bali, menurut Marshall, menerapkan tembak ditempat bagi kriminal.



Menurut Marshall, salah satu masalah utama Bali adalah kebanyakan turis. Pada 2001, Bali didatangi 1,3 juta turis asing. Sepuluh tahun kemudian, meski sudah ada Bom Bali I dan II, turis yang datang ke Bali melesat mencapai dua juta orang per tahun. Ini belum terhitung jutaan turis lokal.



Dampak dari turis ini adalah pembangunan infrastruktur yang marak. Hotel dan pusat belanja tiba-tiba muncul di mana-mana. Sebaliknya, pembangunan ini kurang memperhitungkan infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, selokan, parkir. "Infrastruktur Bali tidak bisa menyamai laju pembangunannya," kata Ron Nomura, direktur Marketing Asosiasi Hotel Bali.



sumber : http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/04/05/lj6bcy-inilah-artikel-yang-menyebut-bali-sebagai-pulau-neraka-bagian-2



4. Disebut 'Pulau Neraka', Bali Seperti Pulau yang Bunuh Diri Pelan-pelan (Bagian 3)



senja di pantai kuta
Artikel soal Bali di majalah bergengsi Amerika Serikat, Time, membuat Pemprov Bali meradang. Artikel berjudul 'Holidays in Hell: Bali Ongoing Woes' itu membahas sejumlah masalah pembangunan yang melilit Pulau Bali.



Penulis artikel, Andrew Marshall, sempat bertanya pada wartawan lokal, Wayan Juniarta, terkait keadaan di Bali. Bali, seakan sudah berpuas diri dengan situasi saat ini. Bahwa mereka masih jadi tujuan wisata dunia dan pembangunannya pesat. "Bali seperti sedang perlahan-lahan membunuh dirinya sendiri," kata Juniarta.



Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, bukannya tidak bertindak terhadap situasi di Bali. Pastika bahkan mengeluarkan moratorium konstruksi di sejumlah daerah di Bali. Ia khawatir Bali akan menjadi tanah beton dan bangunan ketimbang pulau dewata.




"Tapi beberapa pihak di Bali menganggap Pastika ingin memperlamban pertumbuhan ekonomi Bali. Ini tidak benar. Apa yang Pastika lakukan adalah menyadarkan orang Bali mereka harus membangun dengan bertanggungjawab," kata Ron Namura, direktur Marketing Asosiasi Hotel Bali.

Pantai Kuta Penuh Sampah


Setelah masalah padatnya bangunan di Bali, muncul pula masalah kemacetan. Marshall menyoroti jalan-jalan di Denpasar yang kini penuh sesak kendaraan. Bahkan di Ubud sekalipun. Ubud yang tadinya sepi sekarang penuh oleh bus yang membawa turis-turis asing.



Pertumbuhan kendaraan di Bali memang menakjubkan. Rata-rata per tahun bertambah 12,42 persen. Sementara panjang jalan hanya bertambah 2,28 persen. Sangat tidak sebanding. "Kemacetan di Bali akan bertambah parah dan parah," kata I Made Santha, pejabat lalu lintas Bali.



Masalah keamanan juga menurut Marshall sangat disoroti oleh turis asing. Awal tahun ini, Lusiana Burgess (46 tahun) dibunuh di rumahnya di Kuta utara. Hingga kini pembunuh Burgess belum tertangkap.


logo time magazine


Turis perempuan asal Australia juga dirampok di vila yang ia sewa oleh empat orang. Lainnya, warga AS ditusuk di Kuta saat dirampok. Sepekan setelah penusukan ini, polisi menembak mati M Syahri asal Lombok, yang diduga merampok sejumlah turis asing.



Australia, selaku negara pengekspor turis terbanyak ke Bali, pun tidak bisa berbuat banyak. Padahal Australia kerap memperingatkan warganya untuk berhati-hati ke Bali atau waspada bila sudah di Bali terkait serangan teroris. Namun tiap pekan ada lebih dari seratus pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai.



"Terminal baru di Bandara Bali akan selesai pada 2013. Tapi bila tidak ada perbaikan infrastruktur lainnya, ini hanya akan menambah kritis kondisi Bali," kata Marshall.



sumber : http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/04/05/lj6dhh-disebut-pulau-neraka-bali-seperti-pulau-yang-bunuh-diri-pelanpelan



Monday, March 21, 2011

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Stupa Candi Borobudur



Tanah Lot, Bali



Tarian Api di Bali



Petani di Dieng



Situ Gunung



Raja Ampat



Wakatobi



Gunung Rinjani



Air Terjun Gitgit, Bali



Harimau



Pulau Lengkuas, Belitung



Gunung Welirang



Penari Topeng di Bali



Pacitan, Jawa Timur



Candi Borobudur



Bali



Badak



Gunung Bromo dan Semeru



Wayang Orang



Bundaran HI


sumber : http://www.taukahkamu.com/2011/03/foto-foto-keindahan-indonesia-versi.html

Wednesday, March 16, 2011

Headline


Bagi kebanyakan orang, bermain di tepi pantai yang landai sambil mendengarkan deburan ombak, merupakan hal menarik.
Indonesia ternyata memiliki banyak pantai indah. Pantai yang bentuknya landai dan berpasir putih. Kendari, kota provinsi Sulawesi Tenggara, misalnya, juga memiliki sejumlah pantai wisata yang menarik dan pantas dibanggakan. Salah satu di antaranya adalah Pantai Batu Gong.
Bagi masyarakat Kendari, Pantai Batu Gong memang telah menjadi alternatif utama untuk mendapatkan lokasi rekreasi murah meriah. Karenanya, tak aneh jika pada musim liburan panjang, pantai ini tak pernah putus dikunjungi wisatawan domestik.
Sedangkan pada hari libur biasa, pantai ini telah menjadi buruan utama masyarakat kota Kendari untuk ajang rekreasi keluarga.
Dibilang menarik dan pantas dibanggakan, karena jika Anda mengunjungi sebuah teluk yang ada di ujung pantai berpasir putih ini, Anda akan mendengarkan adanya suara-suara khas menyerupai suara gong yang ditabuh orang.
Suara gong itu sebenarnya bukan dihasilkan dari sebuah gong yang dipukul orang, melainkan dari hempasan deburan ombak ke dinding sebuah tebing di pantai. Hempasan deburan ombak itulah yang kemudian menghasilkan suara mirip gong.
Untuk mencapai pantai yang terletak di Desa Lalonggaluku Kecamatan Sampara, ini memang tidak sulit. Itu karena banyaknya sarana transportasi darat yang bisa digunakan masyarakat kota Kendari.
Perjalanan yang dapat ditempuh 40-50 menit dengan kecepatan rata-rata 70-80 kilometer/jam kendaraan pribadi. Sedangkan jika menggunakan kendaraan carteran, sewanya mencapai Rp60.000.


sumber : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1330642/pantai-batu-gong-wisata-terindah-di-teluk-kendari

Thursday, March 3, 2011



Gurun Pasir yang Terindah di dunia. Bukan hanya indah, tapi juga menakjubkan

10. Taklamakan (Asia Tengah)

Gurun Pasir yang dilapisi Salju

9. Lencois Maranheses (Brazil)

Gurun Pasir dengan laguna yang indah

8. Salar De Uyuni (Bolivia)

Gurun Garam, karena Gurun ini dipenuhi dengan Garam hasil kristalisasi

7. Farafra (Mesir)

Gurun "Putih"

6. Atacama (Chile)

Gurun yang paling Asri, penuh dengan bunga-bunga indah, sulit dipercaya

5. Namib (Namibia)

Satu-satunya Gurun Pasir yang ada Gajahnya

4. Simpson Desert (Australia)

Gurun Pasir Merah

3. The Black Desert (Mesir)

Gurun Pasir "Hitam"

2. Antarctica

Gurun Terlembab dan Juga Terkering

1. Gurun Sahara (Afrika Utara)


sumber : http://www.woamu.mangaku.net/2009/09/10-gurun-pasir-terindah-di-dunia.html